Cintai dirimu untuk mencintai orang lain
Dengan seks yang aman kita bisa mencegah resiko tertular infeksi HIV dan reinfeksi (super infeksi). Meskipun hal ini akan sulit untuk dilakukan, namun beberapa study menunjukkan bahwa cara ini adalah usaha yang paling berpengaruh dalam rangka mengurangi epidemi. Orang-orang yang menerapkan seks yang aman tidak saja akan melindungi dirinya tetapi juga melindungi ornag lain dari paparan infeksi. Orang-orang dengan perilaku seks yang aman cenderung mempunyai karakteristik yang sama, yaitu :
-
Nyaman dengan identitas seksualnya
Apakah mereka itu gay, hetero atau biseksual, mereka akan lebih percaya diri untuk mengakui siapa mereka dan dengan siapa mereka akan berhubungan seks
-
Nyaman dengan seks tanpa alkohol atau obat-obatan
Orang tidak akan merasa nyaman dengan seks yang menggunakan alkohol, karena mereka cenderung tidak sadar sedang melakukan apa. Dengan demikian kita juga tidak bisa pastikan apakah seks yang dilakukan aman atau tidak.
-
Berkomitmen
Mereka akan berkomitmen untuk selalu mempraktekkan seks yang aman pada setiap hubungan seks. Semboyannya adalah “no glove no love”. Seks aman bukanlah suatu pilihan. Tapi suatu keharusan dan komitmen bagi orang-orang yang mempraktekannya.
-
Percaya diri
Semakin anda percaya diri, semakin yakin anda tentang perilaku seks aman bagi diri sendiri. Percaya diri juga berarti mampu untuk menolak ajakan orang lain yang mengajak berhubungan seks tidak aman.
-
Menghormati
Menghormati diri sendiri berarti menghormati orang lain. Orang yang peculi dengan kesehatan dirinya pasti akan selalu peduli dengan kesehatan orang lain.
-
Peduli tentang kesehatan
Orang yang mempraktekkan seks yang aman akan sangat peduli tentang kesehatannya sendiri dan tidak akan mau menginfeksi atau diinfeksi oleh orang lain.
-
Nyaman dengan keintiman
Quickie sex dengan orang asing apalagi di tempat terbuka jelas bukan suatu seks yang aman. Karena kita tidak pernah tahu riwayat hubungan seks orang lain. Orang yang mempraktekkan seks yang aman akan selalu menjaga hubungan dengan pasangan dengan keintiman dan percaya dengan keintiman yang mereka ciptakan.
-
Identitas personal
Orang dengn perilaku seks yang aman akan lebih sulit mendapat tekanan dari pasangan atau orang lain. Kemungkinan orang yang mengajak untuk berperilaku tidak aman akan mengatakan “jadi kamu tidak percaya dengan saya ?”. orang dengan perilaku seks yang aman akan dengan mudah menjawab “kenapa saya harus percaya dengan kamu kalau
kamu mencoba memasukkan sesuatu yang berbahaya ke dalam tubuh saya?”.
Jadi mencintai dirimu untuk mencintai orang lain mempunyai arti lebih banyak mencintai diri sendiri akan mengajak orang lain untuk juga mencintai diri sendiri dan juga menularkan pendangan anda kepada orang lain agar hubungan keintiman tercipta dengan sehat tanpa ada yang menularkan dan yang ditularkan. Orang-orang yang mempunyai riwayat yang buruk dengan pengalaman seksnya, misalnya pengalaman sexual abuse di masa kecil, akan agak kesulitan untuk melakukan negosiasi seks yang aman. Orang yang pernah punya riwayat depresi juga akan lebih sulit untuk menjaga keutuhan identitas seksualnya. Pada orang-orang yang pernah mempunyai pengalaman ini sebaiknya mencoba mencari pertolongan pihak lain atau mendatangi ahli terapi dan kelompok dukungan untuk berperilaku lebih aman. Bagaimana caranya menolak perilaku seks yang tidak aman ? Kita tahu bahwa akan banyak ajakan untuk melakukan seks yang tidak aman. Inilah beberapa tips agar kita bisa konsisten melakukan seks yang aman.
- Rencanakan kedepan
- Sediakan selalu paket safer seks
- Hindari alkohol
- Jika anda positif, ingatlah betapa marahnya anda terhadap orang yang anda pikir telah menginfeksi anda
- Jika anda negatif, cobalah untuk membayangkan betapa repotnya jika kita harus menjadi HIV positif
- Jika anda pernah lupa sekali, jangan pernah berpikir “ahh, sekali-sekali juga nggak apa-apa,..”
- Fascinated
- Happy
- Sad
- Angry
- Bored
- Afraid