Evolusi

Posted by mobile phone:
Di dunia ini ada sebuah teori yg diyakini banyak orang tapi justru dinafikan. Teori itu dinamakan “Teori Evolusi”. Sedari dulu orang hakul yakin dengan keberadaan dinosaurus. Dibuktikan dengan fakta ilmiah penemuan fosil-fosil t-rex misalnya. Kita juga yakin bahwa minyak bumi yang kita nikmati sebagai enerji saat ini adalah hasil dari evolusi jutaan tahun yang lalu dari berbagai macam zat renik. Kita juga tahu, dari National Geographic, bahwa bentuk-bentuk kepulauan saat ini adalah hasil evolusi pergerakan lempeng Bumi sejak jutaan tahun yang lalu, bahkan masih terjadi sampai sekarang. Fakta-fakta alam di atas adalah sebagian kecil dari keseluruhan proses evolusi alam semesta. Semuanya terjadi secara spontan dan simultan. Masing-masing proses saling terkait disadari atau tidak. Proses pergerakan lempeng bumi tentunya diikuti dengan pergerakan mahluk-mahluk di atasnya. Proses pembentukan minyak bumi tentunya simultan dengan proses kematian berbagai macam jasad. Semua itu adalah proses evokusi, yang sifatnya simultan, terus-menerus dan konsisten. Artinya proses ini pasti akan terus terjadi selama masih ada alam semesta. Dan manusia memainkan salah satu peran di alam semesta ini. praktis manusia juga akan ikut berevolusi di dalamnya.

Terlepas dari pro dan kontra teori Darwin, kita coba melihat evolusi sebagai sebuah proses mental. Jika Darwin menempatkan evolusi fisik sebagai bagian penting dari evolusi alam semesta, saya coba menempatkan evolusi mental sebagai komponen krusialnya. Evolusi mental berarti evolusi ruhani. Jika bicara ruhani, sifatnya menjadi subyektif. Karena sifat ruhani ini sangat nisbi. Tak nampak mata. Karena kenisbiannya, penilaian yang dilakukan manusia juga memakai pola-pola yang nisbi. Saya tdk sedang mencoba mencari sebuah pembenaran baru dari berjuta-juta pembenaran yang sudah ada. Bahkan jika kita coba mencari pembenaran baru mungkin akan mempengaruhi proses evolusi yang seharusnya berjalan simultan menjadi dipercepat. Jika satu proses dipercepat, maka proses lain juga akam terpaksa dipercepat. Kita tidak sedang mencoba mempercepat proses evolusi yang seharusnya simultan tadi.
Coba cari keterkaitan antara evolusi fisik dan evolusi ruhani. Benar sekali bahwa keduanya menuntut sebuah perubahan. Sementara perubahan pasti akan menghasilkan keluaran yang berbeda dari awalan. Perubahan bisa saja menjadi lebih baik atau lebih buruk. Baik dan buruk adalah nilai, yang juga akan turut berevolusi. Apa yang tidak baik saat ini mungkin akan menjadi baik kelak. Di abad 18, perempuan Indonesia dilarang unt berpendidikan. Tapi coba lihat sekarang, 60% bangku pendidikan diisi oleh perempuan.

Tulisan ini mencoba membuka mata batin kita bahwa apa yang kita yakini saat ini belum tentu hakiki kelak. Untuk itu diperlukan kemampuan membuka pintu pikiran kita. Terkadang pintu sudah kita tutup ketika kita sudah merasa cukup. Padahal yang namanya wawasan tidak pernah mengenal kata henti. Kita sering merasa lebih baik dari orang lain, sehingga akan menyebabkan pintu wawasan kita otomatis tertutup rapat. Tidak ada celah agar cakrawala baru dapat masuk ke pikiran kita. Jangan merasa diri kita adalah yang paling benar. Lebih celaka lagi jika kita meyakini apa yang hanya ada dalam angan-angan kita. Tanpa pembuktian ilmiah, tanpa sadar kita serung menganggap apa yang kita tahu adalah yang paling benar. Mulailah membuka cakrawala pikiran kita terhadap segala informasi yang sengaja atau tidak berusaha masuk ke pikiran kita. Karena kita manusia diberikan akal untuk berpikir.

Apakah Anda menyukai artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *