IMAI – Integrated Management of Adolescent and Adult Illness

Membantu untuk memfasilitasi akses universal ke perawatan, pengobatan dan pencegahan HIV dan AIDS merupakan misi inti dalam merespon epidemi HIV. Agar setiap negara mampu melampaui target “3 by 5” menuju tahap berikutnya dalam menanggapi epidemi mereka, telah ada komitmen kuat untuk pengembangan dan implementasi suatu set alat yang disederhanakan untuk memberikan layanan terkait HIV di layanan dengan sumber daya yang terbatas. Toolkit IMAI terus berevolusi untuk mendukung akses luas untuk perawatan HIV, pengobatan (ART) dan pencegahan. Banyak negara telah berhasil mengadaptasi IMAI toolkit. IMAI yang berbasiskan strategi kesehatan masyarakat ini beradaptasi untuk memungkinkan terjadinya desentralisasi pemberian layanan ART dalam layanan HIV terintegrasi.

Pendekatan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan layanan terpadu HIV dan AIDS didasarkan pada pendekatan yang  disederhanakan sesuai standar untuk pengobatan, perawatan dan pencegahan yang akhirnya dapat secara luas diterapkan kepada masyarakat umum. Perawatan dan kegiatan pencegahan diintegrasikan dengan ART pada titik-titik pelayanan kesehatan masyarakat. Di Indonesia Puskesmas merupakan saraka kesehatan terdepan yang diharapkan mampu mengimplementasikan strategi IMAI dengan baik.

IMAI adalah sebuah pendekatan terpadu untuk meningkatkan layanan komprehensif HIV dan AIDS, pengobatan dan pencegahan dalam kerangka sistem kesehatan yang sudah ada. IMAI  menawarkan cetak biru yang konkret untuk mewujudkan target ambisius peningkatan pelayanan ODHA dengan mengintegrasikan manajemen klinis HIV dan AIDS yang disederhanakan (dengan back-up dari mentor klinis dan rujukan ke rumah sakit) ke dalam pekerjaan rutin pelayanan kesehatan yang ada dengan dukungan masyarakat yang kuat (Puskesmas atau Posyandu). Pendekatan kesehatan masyarakat ini juga berpedoman pada prinsip-prinsip standardisasi, desentralisasi dan integrasi. Ini mencakup berbagai strategu terkait HIV dan AIDS seperti pencegahan dan pengobatan masalah-dari stadium klinis, pengobatan kondisi akut dan infeksi oportunistik, pengobatan anti-retroviral dan perawatan paliatif, dan dengan memadukan pencegahan terintegrasi di seluruh layanan kesehatan. Pendekatan ini berbasis pada model jaringan dan networking, dengan back-up untuk layanan yang disediakan di puskesmas dan rumah sakit tingkat kabupaten oleh mentor klinis dalam penguatan konsultasi atau rujukan dan sistem rujukan balik.

Pendekatan jaringan akan memperkuat sistem kesehatan kabupaten dan memungkinkan desentralisasi layanan ART, dengan back-up oleh mentor klinis dan perbaikan tindak lanjut dan peningkatan kualitas setelah pelatihan.

Berikut ini adalah lima buku seri IMAI yang dapat Anda download

[dm]4[/dm]

[dm]5[/dm]

[dm]6[/dm]

[dm]7[/dm]

[dm]8[/dm]

Apakah Anda menyukai artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *