Julian

Tidak banyak dokter yang mau mengerjakan program-program penanggulangan HIV. Kalaupun ada mungkin terbatas sekali. Karena isu ini memang tidak seksi dan uang yang dihasilkan tidak begitu banyak. Tidak sebanyak kalau sekolah spesialis lagi misalnya. Akhir tahun 2006 saya kebingungan mencari dokter yang mau mengerjakan program IMS (Infeksi Menular Seksual) di Karawang. Dengan tawaran gaji yang seadanya, tidak banyak dokter baru yang mau mengerjakan. Dokter baru aja nggak mau apalagi dokter yang udah lama. Setelah cukup lama mencari akhirnya ketemulah saya dengan seorang kawan lama waktu kuliah dulu. Dulu kita sering pulang pergi bareng Bandung-Jatinangor. Bukan apa-apa sih. Karena saya memang pengen nebeng dia aja, he he he,… Lumayan kan menghemat ongkos bis Damri yang nggak pake AC dan pastinya bakalan penuh sesak. Kalo nebeng temen kan minimal kita bisa duduk dengan tenang, ada AC dan bisa dengerin music. Temen saya ini namanya Julian. Tapi nggak tahu kenapa dia suka menyebut dirinya dengan nama Ricky. Ketika saya tawarin ke Karawang dia hanya manggut-manggut aja. Kemudian saya ajak dia untuk datang ke Karawang. Kebetulan waktu itu saya memang harus pergi ke Bekasi, rencananya pulangnya sekalian mampir ke Karawang dulu. Saya kenalinlah dia dengan dr Nanik dan dr Nurdin. Waktu itu dr Nurdin masih menjabat sebagai Kasie P2PL dan Dr Nanik masih menjabat sebagai kepala Puskesmas.

Tidak banyak benefit yang ditawarkan kepada Julian. Hanya salary sekedarnya. Tidak ada benefit yang lain. Salary nya juga sedikit di atas UMR. Rupa-rupanya Julian adalah dokter kelima yang sudah ditawari. Empat dokter lainnya menolak dengan alasan kompensasi yang tidak sesuai. Sebenernya Julian ini adalah anak dari salah satu orang penting di Krakatau Steel di Cilegon sana. Kalau dia mau, dia tinggal nelpon bokapnya dan jadilah dia kerja di RS Krakatau steel dengan kompensasi gaji yang oke. Tapi kok Julian mau ya menerima tawaran jadi dokter IMS di Karawang ? Saya juga nggak habis pikir. Dengan masa depan yang tidak jelas, dan kontrak yang hanya sampai Juni 2008 akhirnya Julian bergabung dengan tim IMS di Karawang. Dan terus terang Julian merupakan salah satu kunci penting keberhasilan klinik IMS tersebut. Selain faktor Dr Nanik yang punya semangat dan bakat advokasi yang luar biasa.

Tapi dari hati kecil saya sudah yakin bahwa kedepannya masa depan Julian bakalan cerah. Kenapa ? Karena paling tidak dia sudah memiliki hati yang tidak berpihak kepada uang semata, tapi hatinya lebih banyak dia simpan untuk sosial. Bisa dibilang dia tipe sosialis. Kebanyakan dokter sekarang berjiwa kapitalis. Tadi siang saya habis jalan sama istri ke RSHS. Istri saya bilang bahwa paling males tuh kalo jawab konsul di RSHS. Udahnya susah parkir, residen yang jawab konsul juga bakalan dicuekin sama residen yang minta konsul. Saya sampaikan ke istri bahwa, sekarang itu paradigma orang ngambil sekolah spesialis adalah untuk mencari uang. Artinya profit. Jadi kalau kehadiran orang lain itu dirasakan tidak ada profitnya, maka udah pasti bakalan dicuekin. Itulah dokter-dokter jaman sekarang.

Singkat kata, awal tahun ini temen saya itu ditawarin untuk PTT di Karawang. Sebuah prestasi menurut saya. Mengingat dia disana datang sebagai bukan siapa-siapa. Dia datang sebagai outsider yang baru menginjakkan kaki di sebuah kota asing. Tapi dia ditawari PTT di Puskesmas yang jauh dari peradaban, di daerah Loji. Kontan saja banyak orang yang protes. Mengingat bahwa sudah banyak jasa dia buat kemajuan Karawang. Akhirnya yang membuat saya makin takjub lagi, Bupati Karawang sampai bela-belain dia supaya dia tetap tinggal di tengah kota. Padahal sama Bupati saja dia tidak kenal. Bupati hanya sudah mendengar tentang pengabdian Julian di Karawang. Semua orang membelain dia. Dan sekarang dia ditempatkan PTT di PMI. Sebuah Unit yang sama sekali tidak memiliki klinik. Kalaupun ada kliniknya hanya sebuah nama. Menurut Bupati nanti akan dibangunkan klinik untuk Julian. Apa nggak hebat tuh,….

Dalam sebuah kesempatan makan siang di Karawang saya bilang ke Julian “Ju, lu tu emang orang baik. Sekarang semua orang belain lu”.

Semoga makin banyak lagi orang yang seperti Julian.

PS :
Selamat menikah,….

Apakah Anda menyukai artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *