Malu Bertanya Sesat di Jalan
Tadi siang bertemu dengan seorang kawan dari Amerika. Ceritanya nih dia mau belajar bahasa
Kawan ini juga mengumpulkan beberapa peribahasa, karena menurut dia paling mudah belajar bahasa dengan mempelajari acronym atau peribahasa dari negara lain. Sampailah dia kepada peribahasa “malu bertanya sesat di jalan”.
Filosofi peribahasa tersebut adalah kalau kita nggak pernah bertanya ke orang, kemungkinan tersesat akan lebih tinggi. Namun tidak bisa diartikan harafiah seperti itu. Tapi okelah, untuk yang sedang belajar mungkin belum perlu belajar tafsir dari setiap peribahasa. Cukup mempelajari arti harafiah dari masing-masing frasa atau peribahasa.
Peribahasa yang dia ajukan tadi sebenarnya nggak terlalu menarik buat saya. Tapi menjadi sebuah perbincangan yang menarik dengan kawan saya ini karena ternyata mengandung arti belum pernah terpikirkan oleh saya.
Kalau anda jalan-jalan ke
Pasti pernah liat film Dora the explorer
Peribahasa itu sepertinya sudah nggak berlaku lagi di jaman sekarang. Harusnya sih sudah mulai ditinggalkan. Kalau nggak ada peta gimana ? Anda bisa bertanya pada GPS. Sekarang harganyapun sudah terjangkau. Banyak juga yang sudah jadi satu dengan henpun-henpun mulai dari harga yang murah sampai harga yang mahal.
Konsep peribahasa “malu bertanya sesat di jalan” agak susah diterima oleh kawan saya wong londo ini. Mungkin karena memang kita tidak dibiasakan membaca peta dari kecil. Sedangkan dia dari kindergarten sudah terbiasa diberi peta dan jangan banyak bertanya kepada stranger.
Perbedaan budaya memang perlu asimilasi,….
- Fascinated
- Happy
- Sad
- Angry
- Bored
- Afraid