Fakta Mengenai Infeksi Menular Seksual

Infeksi menular seksual (IMS) disebabkan oleh lebih dari 30 bakteri , virus dan parasit yang berbeda dan sebagian besar menyebar melalui hubungan seksual. IMS dapat menyebabkan penyakit kronis, AIDS, komplikasi kehamilan, infertilitas, kanker leher rahim dan kematian. Di negara-negara berkembang infeksi dan komplikasi IMS adalah salah satu dari lima alasan utama tingginya anga kesakitan. Fakta-fakta berikut ini menggambarkan infeksi menular seksual yang paling umum, dampak dan cara untuk menghentikan penyebarannya.

  1. Infeksi menular seksual (IMS) sebagian besar ditularkan dari satu orang yang sudah terinfeksi ke orang lain yang belum terinfeksi melalui hubungan seksual. Beberapa IMS  juga dapat ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan dan proses persalinan. Cara lain penularan IMS adalah melalui berbagi produk darah atau transplantasi organ tubuh. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh IMS termasuk sifilis, AIDS dan kanker leher rahim.
  2. IMS sering tanpa gejala, terutama pada perempuan. Dengan demikian, pria maupun perempuan dengan pasangan seksual yang memiliki gejala IMS harus mencari perawatan dan pengobatan terlepas dari ada atau tidaknya tanda-tanda dan gejala infeksi. Setiap kali didiagnosis IMS ditegakkan atau dicurigai maka pengobatan yang efektif harus segera diberikan untuk menghindari komplikasi.
  3. IMS tidak hanya mempengaruhi perempuan dan gadis remaja. Setiap tahun, satu dari 20 gadis remaja mendapat infeksi bakteri melalui hubungan seksual. Dengan demikian usia di mana infeksi pertama kali diperoleh menjadi semakin muda. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang IMS dan bagaimana pencegahannya di kalangan remaja harus menjadi bagian dari semua pendidikan kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi.
  4. Infeksi menular seksual adalah penyebab tersering kerusakan Tuba Fallopii yang sering menjadi penyebab kemandulan pada perempuan. Antara 10% sampai dengan 40% perempuan dengan infeksi klamidia yang tidak diobati gakan terserang penyakit radang panggul.
  5. Dalam kehamilan, sifilis dini yang  tidak diobati menjadi penyebab atas 1 dari 4 kelahiran prematur dan 14% dari kematian neonatal. Sekitar 4% sampai 15% perempuan hamil di Afrika positif untuk sifilis. Intervensi yang efektif pada perempuan hamil untuk mencegah penularan sifilis dari ibu-ke-anak bisa mencegah 492 000 kelahiran prematur di Afrika setiap tahunnya.
  6. Salah satu infeksi menular seksual yang paling mematikan adalah infeksi oleh human papiloma virus (HPV). Hampir semua kasus kanker leher rahim disebabkan karena infeksi HPV. Kanker leher rahim adalah kanker kedua yang paling umum terjadi pada perempuan, dengan sekitar 500 000 kasus baru dan 250 000 kematian setiap tahunnya. Vaksin baru yang mencegah infeksi bisa mengurangi kematian yang disebabkan kanker serviks.
  7. Ketika digunakan dengan benar dan konsisten, kondom adalah salah satu metode yang paling efektif untuk perlindungan terhadap IMS termasuk infeksi HIV. Meskipun kondom perempuan efektif dan aman untuk pencegahan IMS, namun tidak banyak digunakan dalam program nasional karena biayanya yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kondom laki-laki.
  8. Rujukan pasangan seksual yang merupakan bagian integral dari perawatan IMS, adalah memberitahukan kepada pasangan seksual tentang pajanan yang mungkin didapat terhadap infeksi sehingga pasangan seksual dapat mencari perawatan dan pengobatan. Rujukan pasangan seksual dapat mencegah infeksi ulang dan mengurangi penyebaran infeksi lebih luas.
  9. Kondisi sosial, ekonomi dan beberapa perilaku seksual meningkatkan kerentanan seseorang terkena IMS. Populasi yang paling berisiko untuk terkena infeksi menular seksual bervariasi dari waktu ke waktu, bergantung pada budaya lokal dan kebiasaan setempat. Intervensi untuk pencegahan dan perawatan IMS harus diintensifkan pada populasi tersebut, sambil memastikan bahwa layanan dapat meminimalisir potensi stigmatisasi dan diskriminasi.
  10. Intervensi individual dalam pengendalian IMS terbukti kurang efektif dalam pencegahan dan penanggulangannya. Diperlukan sebuah intervensi yang lebih sistemik dengan melibatkan komitmen dan meningkatkan kepemimpinan setempat termasuk adanya peraturan-peraturan yang berperspektif public health.
Apakah Anda menyukai artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *