Learning equals to searching

Ada hal-hal yang belum waktunya kita ketahui. Namun kita akan mengetahuinya suatu saat nanti. Sebagai contoh, dulu waktu masih kecil saya sangat bingung sekali dengan proses kehamilan. Apalagi nonton di drama-drama TVRI (jaman dulu belum ada TV swasta). Ada dua orang berdua-duaan kok kemudian jadi hamil. Padahal nggak ngapa-ngapain. Bingung kan? Masa cuman tukeran Sandal bisa bikin hamil. Makin aneh lagi.

Dulu ada drama suspense misteri di TVRI Jogja. Gayanya sok-sok ngikutin CSI (crime scene investigation yang ada di Starworld). Atau CSI ngikutin TVRI jogja ya. Diceritakan bahwa ada pembantu rumah tangga yang tiba-tiba mual-mual dan perutnya membesar. Kemudian ditanyakan, siapakah yang menghamili? Ini kuis loh,… Berhadiah utama sebuah televisi berwarna. Hadiah yang sangat happening pada jamannya. Jawabannya dikirimkan menggunakan kartu pos warna oranye yang ditempeli kupon kuis yang ada di tabloid Monitor. Dengan bergaya suspense, mini seri ini mencoba memberikan pengalaman seorang detektif kepada pemirsanya. Tetap saja saya bingung, kok hamil aja dijadikan kuis ya,..?

Setelah sekitar enam atau tujuh seri, akhirnya ketahuan bahwa ternyata pembantu itu bukan hamil. Tetapi sedang mengalami tumor abdomen yang tanda-tanda nya mirip banget sama kehamilan.

Akhirnya bertahun-tahun kemudian saya mengetahui proses terjadinya kehamilan. Bertahun-tahun kemudian saya juga akhirnya mengerti jenis tumor apa yang bisa mempunyai tanda-tanda seperti itu. Waktu itu memang tidak ada yang menjelaskan. Tapi akhirnya saya tahu juga. Bahkan lebih ilmiah pula.

Bottom line is :
Tetaplah tertarik untuk mempelajari sesuatu yang baru. Kalau kita tidak bisa memahaminya sekarang, insyaAllah kita akan mengetahuinya cepat atau lambat,..

Apakah Anda menyukai artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid

One thought on “Learning equals to searching

Leave a Reply to Herman RH Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *