Virus Zika dan Kemungkinan Menjadi Wabah Baru di Indonesia

Virus Zika saat ini sedang menjadi perhatian khusus di berbagai belahan dunia, dikarenakan sebaran infeksinya yang mulai meluas. Masih banyak diantara kita yang bertanya-tanya dan bahkan tidak mengetahui sama sekali tentang apa dan bagaimana virus ZIka berpengaruh pada manusia. Virus ini dipercaya disebarkan melalui gigitan nyamuk, hampir mirip dengan demam berdarah. Padahal tidak ada penduduk Indonesia yang tidak pernah digigit nyamuk. Faktanya, Indonesia masuk dalam daftar negara-negara yang harus diwaspadai karena penyebaran virus ini.

Virus Zika dihubungkan dengan kejadian cacat bawaan pada janin dengan ukuran kepala yang kecil (microcephaly). Kondisi ini menyebabkan gangguan pada pertumbuhan otak, dan tentu saja akan mempengaruhi kemampuan kognitif, intelektual dan bahkan motorik bayi. Bayi yang dilahirkan dengan ibu yang terinfeksi Virus Zika sangat berpeluang untuk menimbulkan terjadinya microcephaly. Gejala yang muncul bagi yang terinfeksi diantaranya demam, ruam pada kulit, nyeri sendi dan mata merah. Semua gejala tersebut tidak jelas, mirip-mirip gejala terinfeksi virus flu (flu like syndrome).

Para peneliti pertama kali menemukan hubungan antara infeksi Virus Zika dengan kejadian cacat bawaan janin setelah mengamati kasus-kasus kesakitan karena digigit nyamuk dan kejadian microcephaly di Brazil. Namun CDC menyatakan masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat karakteristik dan pola hubungan antara virus zika dengan cacat bawaan tersebut. Rekomendasi sejauh ini yang bisa disampaikan untuk mencegah dampak yang mungkin bisa ditimbulkan adalah melarang ibu hamil untuk bepergian ke negara-negara atau daerah dimana dilaporkan kasus cacat karena Virus Zika. Jika sudah terlanjur berada di tempat-tempat tersebut, dianjurkan untuk menggunakan perlindungan terhadap gigitan nyamuk, mulai dari menggunakan pakaian yang menutup badan, menggunakan krim atau losion pengusir nyamuk, menggunakan kelambu atau memasang air conditioner di ruangan. Cara pencegahan secara komunal adalah sama dengan pencegahan demam berdarah, intinya adalah mencegah munculnya tempat perindukan nyamuk.

Sampai saat ini belum banyak yang melaporkan kejadian infeksi atau dampak yang ditimbulkan oleh Virus Zika di Indonesia. Umumnya hanya penemuan kasus secara serologis. Namun baru-baru ini CDC melaporkan telah berhasil mengisolasi Virus Zika pada seorang pria berusia 27 tahun di Jambi. Ini menunjukkan bahwa virus ini ada di Indonesia. Tetapi umumnya pola penyebaran tidak diketahui. Mungkin karena tidak dilaporkan atau karena ketidakpahaman tentang dampak yang ditimbulkan. Mengingat Indonesia adalah negara tropis yang merupakan tempat perindukan sempurna untuk nyamuk, maka kita perlu waspada terhadap bahaya penyebaran Virus Zika. Masyarakat biasanya terlambat, akan menjadi heboh setelah muncul kasus-kasus yang berurutan. Apakah kita akan menunggu sampai orang-orang terdekat kita terdampak Virus Zika? Mulai sekarang awasi lingkungan Anda dan cegahlah tempat perindukan nyamuk.

Berikut adalah daftar Negara-negara yang tidak dianjurkan dikunjungi bagi ibu hamil pada trimester berapapun atau bagi ibu yang sedang merencanakan kehamilan:

  • Hampir seluruh Negara di Afrika (kecuali Afrika Selatan)
  • Hampir seluruh Negara di Amerika Selatan (Hampir seluruh Negara di Amerika Selatan (Meksiko sampai Brazil)
  • Negara-negara di kepulauan pasifik (Samoa, Vanuatu, Polinesia dan sekitarnya)
  • Seluruh Negara di Asia Tenggara (termasuk Indonesia dan Thailand)
Apakah Anda menyukai artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *